Category: Now Release

Kuartet post-punk asal Kota Hujan, Andepp, balik lagi dengan segala aura muram dan getirnya lewat rilisan baru mereka yang bertajuk “Vulgar/Pudar”. Maxi-single ini resmi dirilis hari Jumat (30/05) barengan sama Tromagnon Records, label sekota yang juga ngebantu mereka ngeracik rilisan sebelumnya. Kalau lo udah dengerin EP “Sasar” (2023), rilisan ini kayak lanjutan babak baru menuju album penuh mereka nanti.

Secara tematik, dua lagu terbaru ini masih nafas yang sama: tentang keterasingan, kekosongan batin, dan rasa jengah sama realita hidup. Tapi Andepp ngemas semua itu lewat cara yang tetap puitis, dalam, dan pastinya dengan nuansa kelam yang udah jadi ciri khas mereka. “Vulgar” dan “Pudar” ibarat jembatan dari EP Sasar menuju arah baru yang masih misterius tapi bikin penasaran.

Dari segi musik, post-punk-nya Andepp makin tajem. Gitar-gitar dingin, drum yang kering dan padat, ditambah vokal lirih yang kadang meledak tiba-tiba. Ada pengaruh shoegaze dan sentuhan new wave juga di beberapa part. Tapi yang paling terasa sih, mereka tetap konsisten menyuarakan keresahan tanpa jadi pretensius.

“Vulgar” punya vibe yang mirip kayak “Paranoia” dan “Sasar” di rilisan lama mereka. Agak intens, meledak-ledak tapi tetap terdengar gelap dan kontemplatif. Sementara “Pudar” terasa lebih melankolis dan reflektif, kayak perpaduan antara patah hati dan perasaan gak tahu arah di bawah langit mendung Bogor.

Uniknya, dua lagu ini awalnya cuma draft lama yang udah sempat nganggur. Tapi kemudian diulik lagi sama Rivat Adi Mulya (gitar) dan Aduy (drum). Liriknya sendiri ditulis oleh Rayhan Harasta, sang vokalis, yang emang dari awal udah jadi motor naratif di band ini.

Proses kreatif kali ini juga jadi momen penting karena hadirnya personel baru, Karina ‘Nina’ Restiani, yang gak cuma main bass tapi juga ngisi vokal. Ini kali pertama Nina ikut terlibat dari tahap penulisan sampai rekaman bareng Andepp. Menurut mereka, formasi ini nambah warna baru dan bikin prosesnya makin cair.

“Materi ini sebenernya udah lama, udah berdebu lah ibaratnya. Tapi begitu kami putar ulang dan Nina ikutan ngulik, rasanya pas aja. Kami juga kasih dengar ke Wak Deni ‘Denol’ Noviandi, dan dari situ semuanya ngeluncur aja, tanpa tekanan,” kata Rivat.

Di balik layar, Denol emang jadi sosok penting di rilisan ini. Bukan cuma sebagai produser, tapi juga orang yang ngerti banget gimana ngasih nafas baru buat musik Andepp tanpa ngilangin identitas lamanya. “Vulgar/Pudar” bukan cuma rilisan, tapi juga penanda arah baru buat band post-punk yang satu ini—lebih matang, lebih gelap, tapi tetap jujur dan keras kepala.

Penulis: Nabila Wahyuni