Djanus waves, unit rock yang aktif berpentas di Kota Malang, beranggotakan Algifari sebagai vokal/gitar, Abah sebagai gitar, Caca sebagai bass, Haikal sebagai drum. Eksperimen dan nekat adalah dua hal yang menggambarkan Djanus Waves.
Dibentuk dari lingkaran pertamanan kampus, Djanus Waves menawarkan sebuah pengalaman yang dekat dengan anak muda namun kerap tidak disadari dan tidak terlihat. Djanus waves mencoba menawarkan pengalaman tersebut melalui mini album perdana yang bertajuk “Terkapar Di Lantai Dansa”
Persoalan tersebut terangkum melalui 6 track yang berjudul “Bukan Lagu Politik, Sumpah serapah, Rudi bangor, Inspeksi Kelelawar, Biduan Lantai dansa, Setan” Sejak track pertama hingga terakhir, mini album ini mencoba memperlihatkan isu sosial yang dirasa menjadi penghambat anak muda untuk berkembang. seperti pada track terakhir bertajuk “Setan” yang berisi masalah judi online yang kerap dilakoni oleh anak muda sehingga menyusahkan keluarga sampai negara.
Pada saat berjuang di lantai dansa, sering kali dinodai oleh intrik intrik kotor, seperti lagu “Bukan Lagu Politik” yang menjelaskan tentang ruang ekspresi (lantai dansa) yang kerap diganggu oleh tangan tangan nakal rezim. Didukung oleh lagu “biduan lantai dansa” yang menggambarkan “Lantai Dansa”nya seorang agen perubahan atau mahasiswa, dibalik toa hitam dan almamater kebanggannya mahasiswa, melantunkan tuntutan kepada petinggi negara
“Terkapar di lantai dansa tuh sebenarnya bagi gw kaya fase pendewasaan dan pencarian jati diri gitu, terkapar itu menggambarkan suasana lelahnya berjuang diiringi dengan dinamika dinamika remaja, lantai dansa yang dimaksud adalah medium kita berperang dengan rutinitas masing masing. Serta medium anak muda untuk berekspresi. saya kerap lelah terjatuh di lantai dansa yang seharusnya berisi anak anak muda yang ekspresif, namun berbanding terbalik dengan realita di lingkungan saya, banyak anak muda yang jatuh terjerumus di lingkaran setan judi online, maling, preman sekolah, hingga ahli serapah. pemantik kami dalam membuat mini album ini adalah, melihat banyaknya anak muda yang terkapar di lantai dansa yang salah” -Algifari (Vocalis Djanus Waves)