Category: Now Release

Kehilangan itu satu hal. Tapi rasa kosong, sedih, rindu, dan nostalgia yang datang setelahnya—itu yang sering kali lebih berat buat dijalani. Lewat single terbaru mereka “Into The Cold, Empty Ocean”, band indie-pop asal Indonesia, Eas.y, mencoba merangkum semua emosi itu dalam satu rangkaian nada dan lirik yang sederhana tapi mengiris. Lagu ini jadi gambaran jujur dari luka yang belum sepenuhnya sembuh, dan dari ketakutan untuk kembali merasa kehilangan.

Lagu ini lahir dari pengalaman pribadi Bastya, sang keyboardist, yang ditinggal pergi sang ayah untuk selamanya. Bukan soal patah hati karena cinta-cintaan, tapi kehilangan yang beneran dalam dan gak ada gantinya. Bastya awalnya cuma nulis satu bait lirik buat ngeluarin apa yang dia rasain, tapi ternyata satu bait itu cukup buat nge-trigger lagu penuh. Lirik seperti “And most of all, please don’t disappear…” jadi titik emosional yang nunjukin betapa besar ketakutan ditinggal lagi oleh orang yang disayang.

Format band kuartet mereka tetap solid: Karima Sasiseptiana di vokal, Bastya Indrawan di keyboard, Erland Oktafaisal di gitar, dan Yogie Satya Ferdinand di drum. Aransemen lagu ini digarap super cepat—10 menit aja di studio, udah langsung dapet bentuk kasarnya. Prosesnya mungkin cepat, tapi yang bikin lagu ini kuat justru karena ketulusannya. Simpel tapi nusuk. Mereka bilang, “justru yang sederhana itu biasanya yang paling nyampe ke hati.”

Musik mereka di lagu ini banyak terinspirasi dari vibe mellow dan jujur kayak LANY di Malibu Nights, Lifehouse di You and Me, dan bahkan Radiohead di Creep. Tapi Into The Cold, Empty Ocean tetap punya identitas Eas.y sendiri—emosional, raw, dan gak dibungkus-bungkus. Ini bukan lagu buat nangis-nangis lebay, tapi lagu yang jujur banget soal gimana rasanya kehilangan dan rasa takut buat ngerasainnya lagi.

Lewat lagu ini, Eas.y ngajak kita buat gak takut ngomongin perasaan. Karena kadang yang kita anggap klise itu justru paling nyata dan relatable. Into The Cold, Empty Ocean bukan cuma sekadar lagu, tapi jadi semacam pelampiasan rasa yang gak bisa diomongin sehari-hari. Buat lo yang pernah ngerasain ditinggal—entah itu orang tua, pasangan, sahabat—lagu ini bisa jadi temen di malam yang sepi. Dan mungkin, jadi tempat lo nemu sedikit pelipur lara.

Penulis: Nabila Wahyuni