Band indie pop/rock asal Yogyakarta, The Philanthropist, akhirnya ngerilis album perdana mereka yang dikasih judul “TRAJECTORY” pada 19 Juni 2025. Rilisan ini bukan cuma sekadar album pertama, tapi juga jadi bentuk tanggung jawab mereka atas perjalanan yang udah dibangun sejak 2020. Kerennya lagi, momen rilisnya pas banget sama perayaan 5 tahun mereka terbentuk!
Bayu, sang vokalis, bilang kalau nama TRAJECTORY ini dipilih buat ngewakilin isi lirik-lirik di dalam album. Sebagian besar diangkat dari pengalaman pribadi dan cerita orang-orang sekitar. Mulai dari soal pertemuan, perpisahan, sampai kegalauan yang muncul sepanjang perjalanan hidup. Ada rasa resah, senang, mimpi, bahkan imajinasi yang nyelip di setiap lagu.
Menurut Byan, sang bassist, banyak banget cerita yang dikumpulin dari temen-temen dan lingkungan sekitar mereka, bahkan dari kenalan di luar kota atau pulau. Cerita-cerita itu kemudian dijadiin inspirasi buat lagu-lagu di album ini. Jadi, setiap track tuh kayak bagian dari perjalanan panjang yang direkam dalam bentuk musik.
Proses pembuatannya juga lumayan panjang. Sejak awal 2023, mereka udah mulai ngumpulin materi. Bikin lagu sambil nongkrong, nginep di rumah salah satu personel, sampai diskusi panjang buat mutusin lagu mana aja yang layak dimasukin ke album. Setelah proses seleksi yang cukup ketat, akhirnya di awal 2024 mereka mulai proses rekaman.
Album TRAJECTORY berisi total 10 lagu, di mana 8 lagu pakai vokal dan 2 lagu berformat instrumental. Dua lagu yang udah lebih dulu dirilis adalah “Musim Panas” dan “Setelah Hujan”. Kedua lagu ini jadi semacam teaser bahwa album ini bakal lebih dalam dan berbeda dibanding lima single awal mereka yang sempat rilis di masa-masa awal.
Mereka juga ngajak beberapa temen musisi buat kolaborasi di album ini. Ada Satya Laksana dari Impromptu yang ngisi gitar di lagu “How Could This Happen to Me?”, terus Aang Gilang yang bawa instrumen kendang di dua lagu, Rizky Narulitaningtyas yang duet vokal di “Fool in Love”, dan Ngurah Arya Taruna Darma yang ngisi melodi akustik gitar. Kolaborasi ini bikin warna album makin kaya.
Urusan produksi musiknya, mereka gandeng Zuriel Delpiero dari Auricula Records buat ngarahin semua rekaman instrumen. Vokalnya sendiri direkam dan diarahkan oleh Yoga Bhakti dan Dhandy Satria di studio Catpaws. Mixing dan mastering-nya juga dipegang sama Dhandy, jadi semuanya dikerjain bareng tim yang udah klik dari awal.
Rilisan album ini nggak cuma tersedia digital aja, tapi rencananya juga bakal hadir dalam bentuk kaset fisik dan berbagai merchandise. Bahkan mereka juga udah nyiapin video musik dan video lirik yang bakal disebarin lewat media sosial buat makin deketin karya mereka ke para pendengar.
FYI, The Philanthropist ini awalnya terbentuk dari nongkrong santai di angkringan pinggir Kali Code. Personelnya ada Bayu (vokal), Byan (bass), dan Gandhi (drum). Mereka pun menggandeng seniman visual Bondan Setyawan buat bikin artwork album TRAJECTORY, yang sebelumnya juga udah nggarap visual buat “By Your Side” dan “Musim Panas”.
Lewat album ini, The Philanthropist pengen ngajak kita semua buat ngerayain semua momen hidup—baik yang hadir maupun yang terlewat. Dari sedih sampai senang, dari gelap sampai terang. Semuanya dibungkus jadi satu dalam album yang jadi pengingat bahwa apa pun yang kita lewati, semuanya cuma sementara.